Xukai – Mencari simpati, pemilik brand kecantikan Scarlett, Felicia Angelista, mendapat kecaman dari netizen usai berbicara terbuka soal perang Israel dan Palestina, Senin (6/11/2023) lalu.
Felicia melalui akun Instagram pribadinya (@felicyangelista_) mengunggah potongan video ungkapan simpati terhadap para korban perang. Dengan berlinang air mata, Felicia memperkenalkan dirinya sebagai seorang ibu dan mengaku sedih dengan apa yang dialami anak-anaknya di Gaza, Palestina.
Felicia dalam video yang di unggahnya pada Rabu (8/11/2023), mengatakan, “Saya berdoa untuk gencatan senjata agar perdamaian terwujud dan perang ini berhenti.”
Ia melanjutkan: “Sebagai seorang ibu, saya melihat banyak anak-anak yang menjadi korban, khususnya di Palestina. Melihat anak-anak kecil tidak memiliki harapan dan masa depan.”
Namun pengusaha muda berusia 29 tahun itu langsung mendapat kecaman dari netizen karena dinilai lebih mendukung Israel. Pasalnya Felicia cenderung menayangkan cuplikan video saat diserang Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sementara itu, sejumlah video yang dimasukkan Felicia merupakan video dengan narasi “warga sipil berlari menyelamatkan diri setelah diserang dan wali kota mereka dibunuh oleh Hamas.”
Selain itu, terdapat juga video seorang jenderal Israel yang mengaku tidak mampu melindungi warga Israel akibat serangan mendadak Hamas, dan video yang menampilkan berita 100 warga terbunuh.
Minimal kakak harus punya ilmunya dulu sebelum membuat video seperti ini. Nah, dia ketahuan sedang beraksi,” tulis salah satu warganet.
Salah satu warganet berkomentar, “Yang mana nangis mbak? Mau kirim bantuan ke mana mbak? Ada dua kubu… soalnya agak kurang jelas narasinya memihak mana…”.
Tak hanya menuai kritik, sejumlah netizen juga menyerukan boikot terhadap Scarlett karena Felicia dinilai mendukung Israel dan hanya mencari keselamatan melalui video pernyataan yang dibuatnya. Bahkan, ada warganet yang mengkritisi komentar Felicia yang ditandai PBB.
“#BoikottScarlett,” tulis sejumlah warganet.
Pengguna lain menulis: “Mengapa PBB diberi tag, 120 negara memilih gencatan senjata, dan mereka bahkan tidak peduli dengan Anda.”
