Xukai – Din Syamsuddin Mantan Ketua Umum Muhammadiyah tak mendukung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mencalonkan diri sebagai presiden (Capres). Menurutnya, jika ada empat pasangan calon presiden, Airlangga berpeluang menang.
Peran TIK dalam Memajukan Toleransi dan Persatuan Dalam Pularisme NKRI, kata Din Syamsuddin saat menjadi pembicara pada Forum Dialog Nusantara, di Kantor DPP Golkar, J Angric Nili Morni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (29/5/2023) .
Di ketahui, Din Syamsuddin pernah menjadi Ketua Balitbang Golkar pada 1993. Din pun bercanda masih berstatus Golkar.
Din berkata: “Saya tersinggung ketika Ibu Nurul (Nurul Arifin) mengatakan saya masih. Jika hati saya terbuka, itu berwarna kuning.
Ketua semua kelompok
Din Syamsuddin berbicara tentang Kemajemukan. Dia berkata: Kemajemukan bisa mempersatukan atau memecah belah.
“Kemajemukan itu kan keragaman, tapi itu bagian dari kesatuan. Bisa jadi kekuatan atau kelemahan,” ujar Din.
Ia mengatakan, “Ada banyak data empiris pluralistik yang melahirkan kesatuan, tetapi banyak pula data empiris pluralistik yang menimbulkan kontradiksi.”
Din juga menyinggung soal demokrasi dalam sila keempat Pancasila, sebagai lawan dari demokrasi liberal. Aturan itu menyatakan “populisme yang di pimpin oleh kebijaksanaan dalam musyawarah perwakilan.”
Menurut Din, pemimpin yang di sebutkan dalam perintah keempat adalah pemimpin semua kelompok. Bukan pemimpin kelompok atau kelompok yang membuatnya memenangkan pemilu.
“Kepemimpinan dan kepemimpinan melindungi semua orang dan merasa di atas semua kelompok,” katanya.
“Dalam demokrasi liberal, Anda menciptakan situasi polarisasi. Anda seringkali tidak melindungi mereka yang tidak memilih. Mereka bahkan cenderung bermusuhan. Itu yang tidak di miliki Pancasila,” katanya.
Baca Juga: Soal Cawapres Ganjar Pranowo tidak Akan Dibahas Dalam Rapat PDIP dan PPP Hari Ini
