Fakta Dibalik Tewas Balita di Tabrak Truk di Makassar

Fakta Dibalik Tewas Balita di Tabrak Truk di Makassar

Xukai – Seorang balita tewas setelah di tabrak truk di Makassar, Sulawesi Selatan. Di ketahui bocah berusia tiga tahun itu tertabrak truk saat kakak meninggalkannya di sebuah toko kelontong.

Kakak korban kini shock berat. Bagaimana kronologi kejadiannya? Berikut adalah informasi lebih lanjut.

Kronologi anak tertabrak truk di Makassar

Manggala Kompol Syamsuardi mengatakan, korban awalnya pergi bersama kakaknya ke sebuah toko di Jalan AMD Borong Jambu, Kecamatan Manggala, pada Sabtu (15/7/2023) sekitar pukul 08.30 WITA. Sang kakak mengendarai sepeda motor dan korban duduk di belakangnya.

Sesampainya di lokasi, sang kakak langsung bergegas masuk ke dalam toko, sedangkan korban masih duduk di atas sepeda motor yang di parkir di pinggir jalan.

“Pengendara sepeda motor bersama bocah kecil itu memasuki pasar dan memarkir sepeda motornya di trotoar,” kata Kumpul Siamsuardi kepada wartawan, Sabtu (15/7).

Tiba-tiba, motor tersebut mundur dengan sendirinya hingga sang anak terjatuh. Pada saat yang sama, sebuah truk melaju dan menabrak korban.

“Begitu masuk (kakaknya sedang berbelanja), bocah kecil ini sedang naik sepeda motor, tiba-tiba motornya terbalik, dan pada saat yang sama kendaraan roda enam bergerak dari utara ke selatan hingga mobil menabrak si kecil. anak laki-laki dan bertabrakan dengannya, ”katanya.

Korban di bawa ke puskesmas

Seorang anak laki-laki yang di tabrak truk di Makassar telah di bawa ke Puskesmas untuk meminta pertolongan. Namun, cedera kepala yang parah membuat nyawa korban tidak bisa di selamatkan.

“Korban langsung di bawa ke Perumahan Nasional Antang, tapi meninggal dunia,” kata Kapolsek Manggala Kumpul Syamswardi, Sabtu (15/7/2023).

Identitas korban

Seorang anak tewas tertabrak truk di Makassar, Sulawesi Selatan, setelah kakaknya meninggalkannya dan masuk ke sebuah toko. Korban adalah seorang anak laki-laki berinisial NA. Di ketahui bahwa NA berusia tiga tahun.

Kakak korban trauma berat

mengungkapkan paman Saudara laki-laki korban sangat terkejut sehingga pamannya meminta untuk tidak menyebarkan lagi semua video kecelakaan itu.

“Saya sangat berharap tidak ada lagi yang menyebarkan video kejadian itu. Saya harap semua media bisa menghapusnya. Kami takut terjadi hal yang tidak di inginkan pada keponakan kami,” kata Abu, paman korban yang tinggal di Palembang. Senin (17/7/2023).

Abu mengatakan, kondisi psikologis saudara korban sudah memburuk. Kakak korban yang berusia 17 hingga 18 tahun tidak meninggalkan kamar sejak kecelakaan karena merasa bersalah.

“Kasihan sekali dia, kakaknya banyak trauma dan tidak mau keluar kamar. Dia merasa sangat bersalah atas apa yang terjadi. Selain dia, semua keluarga di sana (Makasar) juga berduka, termasuk kakak laki-laki saya dari orang tuanya.”

Abu menambahkan, saat ini adik korban baru saja lulus SMA dan akan menjadi mahasiswa. Namun, setelah kecelakaan itu, keluarga khawatir keadaan psikologisnya tidak berfungsi.

Dia mengatakan, “Saya pribadi ingin pergi ke sana untuk menenangkan mereka. Tapi karena saya terhambat oleh pekerjaan, saya tidak bisa pergi ke sana. Jadi orang tua saya sudah berangkat ke Makassar.”

Sebuah video insiden itu beredar di Internet. Abu berharap orang-orang yang sudah terlibat dengannya dapat menghapus video kejadian tersebut.

“Saya dari pihak keluarga meminta kepada masyarakat Indonesia khususnya di kota Makassar untuk dapat menghapus atau tidak menyebarkan video klip kecelakaan yang menimpa keponakan kami,” ujarnya.

Baca Juga: Saiful Rahmat Dasuki Resmi di Lantik Jadi Wamenag Hari Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Comments
scroll to top