Xukai – Sebuah gedung sekolah milik Pemerintah Kabupaten (Pemprov) Banten di Desa Simalati, Desa Pasir Orih, Kecamatan Sisata, Kabupaten Pandeglang, belum bisa diresmikan. Meski pembangunannya akan selesai pada November 2022.
Dan berdasarkan pantauan di lokasi, Kamis (5/11/2020), terlihat bangunan tersebut belum dibersihkan dari limbah konstruksi. Anda juga bisa melihat rumput liar tumbuh di halaman sekolah.
Di dalam sekolah, ada empat ruangan. Tidak ada kegiatan belajar mengajar visual di sekolah. Sekolah juga ditutup dari dalam.
Pada papan informasi yang dipasang di halaman sekolah, tertulis pekerjaan pembangunan Unit Sekolah (USB) baru SMKN Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang. Nilai kontrak yang tertulis di papan tulis adalah Rp 3.431.811.000 yang bersumber dari APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2022.
Seorang warga sekitar, Odie, menyayangkan gedung sekolah tersebut belum juga digunakan. Ia berharap sekolah itu segera bisa digunakan.
“Saya ingin bisa langsung memakainya,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Setelah pembangunan selesai, sepertinya sekolah tersebut baru saja ditinggalkan, kata Audi. Memang menurutnya, biaya pengembangan menghabiskan anggaran yang cukup besar.
“Sayangnya, uangnya banyak, tapi belum digunakan,” ujarnya.
Udi juga belum mendapat informasi lebih lanjut kapan sekolah ini akan menerima Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ia mengatakan, warga sekitar juga ingin menyekolahkan anaknya karena dekat dengan rumah.
“Tidak ada informasi pendaftaran bagi mahasiswa baru,” pungkasnya.
Ditanya soal konfirmasi itu, Kasubag Biro Pendidikan (KCD) Kabupaten Pandeglang dari Dinas Pendidikan Provinsi (Dindik) Banten, Didi, mengaku tidak tahu menahu tentang sekolah tersebut. Ia mengaku hanya bekerja selama satu minggu sebagai ketua KCD Pandeglang.
“Jadi saya masih mengkaji apa yang ada di Pandeglang sini, belum kemana-mana setelah pelantikan kemarin per 2 Mei,” ujarnya.
Baca Juga: Kisah El Rumi Masuk Politik dan Gabung ke Gerindra: Karakter Pak Prabowo Jadi Pendorongnya